Sejarah nanas madu
Perkembangan pasar nanas madu dalam satu dasawarsa terakhir mengalami peningkatan tajam. Selain manis seperti madu, buah nanas madu asli pemalang ini dikenal memiliki cita rasa yang khas dibanding dengan jenis nanas lainnya.
Sentra produksi nanas madu berada di Desa Beluk, Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang-Jawa Tengah. Seiring dengan melonjaknya permintaan pasar, nanas madu kini telah menjadi komoditas buah yang banyak diminati oleh petani daerah sekitar.
Menurut Kusen, Kaur Pembangunan Pemerintah Desa Beluk, ” Setelah nanas madu memasuki pasar ibu kota Jakarta, permintaan pasar terus meningkat sejak tahun 2010,” Jelasnya.
” Seiring dengan permintaan pasar, secara ekonomis petani menjadi bergairah. Efeknya, petani mulai melirik sebagai komoditas yang banyak diminati. Banyak petani Desa Sekitar Beluk di Wilayah Belik yang mulai berpindah menanam buah nanas madu,” katanya.
Dalam sejarah pasarnya, menurut Kusen, nanas madu dulu lebih dikenal dari daerah Subang. Tetapi setelah nanas madu Pemalang memasuki pasar Jakarta dan sekitarnya serta kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, Jogja dan kota besar lainnya, nanas madu Pemalang menjadi lebih diminati karena rasanya yang khas.
Nanas Madu Pemalang sudah sangat populer di kawasan Jabotabek. ” Saya kira nanas madu sudah menjadi salah satu produk pertanian yang menjadi identitas baru bagi Pemalang. Karena bicara nanas madu, maka orang akan bicara Pemalang sebagai daerah penghasilnya”, ungkap Andre, mahasiswa program S2 di Universitas Indonesia dari Pemalang.
Nanas Madu pun oleh Masyarakat Desa Belik berhasil diolah dengan beragam kuliner menarik. Selain buah nanas yang dijual, warga juga berhasil membuat manisan nanas, keripik nanas, dodol nanas, stik nanas serta sirup nanas.
Di sepanjang Jalan Raya Desa Beluk sampai Desa Belik ke arah Purwokerto, nanas madu di jual eceran oleh warga sekitar sebagai oleh-oleh. Dengan kios sederhana, nanas madu di jual dengan berbagai paket pilihan. Dari paket buah segar ikatan, paket irisan siap konsumsi hingga paket olahan industri.
Sentra produksi nanas madu berada di Desa Beluk, Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang-Jawa Tengah. Seiring dengan melonjaknya permintaan pasar, nanas madu kini telah menjadi komoditas buah yang banyak diminati oleh petani daerah sekitar.
Menurut Kusen, Kaur Pembangunan Pemerintah Desa Beluk, ” Setelah nanas madu memasuki pasar ibu kota Jakarta, permintaan pasar terus meningkat sejak tahun 2010,” Jelasnya.
” Seiring dengan permintaan pasar, secara ekonomis petani menjadi bergairah. Efeknya, petani mulai melirik sebagai komoditas yang banyak diminati. Banyak petani Desa Sekitar Beluk di Wilayah Belik yang mulai berpindah menanam buah nanas madu,” katanya.
Dalam sejarah pasarnya, menurut Kusen, nanas madu dulu lebih dikenal dari daerah Subang. Tetapi setelah nanas madu Pemalang memasuki pasar Jakarta dan sekitarnya serta kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, Jogja dan kota besar lainnya, nanas madu Pemalang menjadi lebih diminati karena rasanya yang khas.
Nanas Madu Pemalang sudah sangat populer di kawasan Jabotabek. ” Saya kira nanas madu sudah menjadi salah satu produk pertanian yang menjadi identitas baru bagi Pemalang. Karena bicara nanas madu, maka orang akan bicara Pemalang sebagai daerah penghasilnya”, ungkap Andre, mahasiswa program S2 di Universitas Indonesia dari Pemalang.
Nanas Madu pun oleh Masyarakat Desa Belik berhasil diolah dengan beragam kuliner menarik. Selain buah nanas yang dijual, warga juga berhasil membuat manisan nanas, keripik nanas, dodol nanas, stik nanas serta sirup nanas.
Di sepanjang Jalan Raya Desa Beluk sampai Desa Belik ke arah Purwokerto, nanas madu di jual eceran oleh warga sekitar sebagai oleh-oleh. Dengan kios sederhana, nanas madu di jual dengan berbagai paket pilihan. Dari paket buah segar ikatan, paket irisan siap konsumsi hingga paket olahan industri.
Comments